Dokumen ini bertujuan untuk membantu pengguna FramerFramer di Indonesia yang mengalami kesulitan karena kurangnya sumber informasi berbahasa Indonesia, dengan menerjemahkan konten blog resmi ke dalam bahasa Indonesia dan menambahkan informasi berguna untuk praktik. Semoga ini dapat sedikit membantu Anda yang menggunakan Framer.

Apa itu Infinite Scrolling?

Infinite Scrolling adalah interaksi yang memungkinkan pengguna untuk terus menggulir halaman, memberikan pengalaman membaca yang mulus. Namun, di balik kenyamanan ini terdapat beberapa pertimbangan penting terkait SEO (Optimisasi Mesin Pencari). Terutama, salah satu dari Core Web Vital, yakni CLS (Cumulative Layout Shift, Pergeseran Tata Letak Kumulatif) dapat dipengaruhi, begitu juga dengan metode perayapan (Crawling) situs web.

Oleh karena itu, saat menggunakan Infinite Scrolling, diperlukan pengaturan yang cermat dari sisi SEO. Melalui panduan ini, Anda dapat meminimalkan dampak terhadap SEO sekaligus menjaga pengalaman halaman yang mulus.

1. Apa itu CLS?

Google mendefinisikan pergeseran tata letak (Layout Shift) sebagai berikut.

Pergeseran tata letak terjadi ketika ukuran atau posisi elemen pada halaman berubah mempengaruhi posisi konten di sekitarnya.

CLS mengukur total seluruh pergeseran tata letak tidak terduga yang terjadi saat halaman dibuka, diekspresikan sebagai indikator numerik.

Misalnya, saat menggunakan Infinite Scrolling, jika konten baru dimuat dan mendorong footer halaman ke bawah, itu dapat menyebabkan CLS.

2. Tips Meminimalkan Dampak terhadap SEO

Karena Google memprioritaskan situs dengan tata letak yang stabil dan ramah pengguna, nilai CLS yang tinggi dapat berdampak negatif pada peringkat situs.

Saat menggunakan Infinite Scrolling, jika tata letak menjadi tidak stabil, CLS meningkat. Untuk mencegah ini, sebaiknya tidak menempatkan elemen dengan posisi tetap seperti Footer di bawah konten yang dimuat.

Dengan cara ini, Anda dapat menjaga nilai CLS tetap rendah dan melindungi skor SEO Anda.

Selain itu, saat menggunakan fitur Infinite Scrolling, disarankan untuk memantau nilai CLS dan peringkat situs Anda melalui Google Search Console.

3. Dampak terhadap Crawling

Infinite Scrolling berfungsi berdasarkan JavaScript, sehingga crawler yang tidak menjalankan JavaScript mungkin tidak dapat membaca kontennya. Oleh karena itu, ini dapat berdampak negatif terhadap cara mesin pencari dan crawler menentukan relevansi tautan di situs Anda.

Tetapi untungnya, crawler Google merupakan pengecualian. Google memuat situs web dalam jendela setinggi sekitar 12.000 piksel. Mekanisme Infinite Scrolling Framer secara otomatis mempertimbangkan ketinggian Viewport untuk memuat konten sebanyak mungkin. Karena itu, Google dapat mengenali dan merayapi konten hingga ketinggian tersebut.

Catatan: Anda dapat memeriksa berapa banyak items yang di-crawling oleh Google di halaman aktual melalui Search Console.

4. Tips untuk Mengurangi Masalah Crawling

Saat menggunakan Infinite Scrolling, perhatikan tips berikut untuk meminimalkan dampak negatif terhadap crawling.

• Membangun tautan internal berdasarkan relevansi topik: Menghubungkan setiap halaman dengan halaman lain yang relevan dengan topik dapat membantu crawler memahami struktur situs dengan lebih mudah.

• Menambahkan navigasi halaman sebelumnya/berikutnya: Menambahkan tautan "Artikel sebelumnya", "Artikel berikutnya" di bagian bawah setiap halaman CMS menyediakan jalur lebih lanjut yang dapat diikuti oleh crawler sambil juga membantu pengguna menjelajahi konten.

• Membuat Sitemap HTML dan menghubungkannya di Footer: Tidak seperti sitemap.xml standar yang disediakan oleh Framer, "Sitemap HTML" adalah halaman umum yang menyediakan ikhtisar semua tautan di seluruh situs web. Ini membantu pengguna dan crawler menemukan semua tautan yang relevan dengan lebih efektif.

Konten ini adalah terjemahan dan adaptasi dari postingan resmi FramerFramer berjudul 'Infinite scrolling and SEO'.